BACAAN NIAT ZAKAT FITRAH
Teks lafadz bacaan Niat zakat fitrah dalam bahasa Arab dan terjemahannya adalah sebagai berikut:
- Teks Bacaan Niat Zakat Fitrah untuk diri sendiri.
Teks lafadz bacaan Niat zakat fitrah dalam bahasa Arab dan terjemahannya adalah sebagai berikut:
- Teks Bacaan Niat Zakat Fitrah untuk diri sendiri.
نَوَيْتُ اَنْ اَخْرَجَ
زَكَاةَ الفِطْرِ عَنْ نَفْسِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالىَ
Artinya : Sengaja saya mengeluarkan zakat fitrah atas diri saya sendiri, Fardhu karena Allah Ta’ala
- Teks Bacaan Niat Zakat Fitrah untuk anak laki-laki
نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ
زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ وَلَدِيْ... فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Artinya : Sengaja saya mengeluarkan zakat fitrah atas anak laki-laki saya (sebut namanya) Fardhu karena Allah Ta’ala
- Teks Bacaan Niat Zakat Fitrah untuk anak perempuan
نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ
زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ بِنْتِيْ... فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Artinya : Sengaja saya mengeluarkan zakat fitrah atas anak perempuan saya (sebut namanya), fardhu karena Allah Ta’ala
- Teks Bacaan Niat Zakat Fitrah untuk orang yang diwakili
نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ
زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ (…..) فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Artinya: Niat saya mengeluarkan zakat fitrah atas…. (sebut nama orangnya), Fardhu karena Allah Ta’ala
- Teks Bacaan Niat Zakat Fitrah untuk istri
نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ
زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ زَوْجَتِيْ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Artinya: Niat saya mengeluarkan zakat fitrah
atas istri saya, Fardhu karena Allah Ta’ala
- Teks Bacaan Niat Zakat Fitrah untuk diri sendiri dan keluarga
- Teks Bacaan Niat Zakat Fitrah untuk diri sendiri dan keluarga
نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ
زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنِّىْ وَعَنْ جَمِيْعِ مَا يَلْزَمُنِىْ نَفَقَاتُهُمْ
شَرْعًا فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Artinya: Saya niat mengeluarkan zakat atas diri saya dan atas sekalian yang saya diwajibkan memberi nafkah pada mereka secara syari’at, fardhu karena Allah Ta’aala.
BACAAN DOA PENERIMA ZAKAT FITRAH
Yang menerima zakat fitrah disunnahkan baca doa berikut:
ءَاجَرَكَ اللهُ فِيْمَا
اَعْطَيْتَ وَبَارَكَ فِيْمَا اَبْقَيْتَ وَجَعَلَ اللهُ لَكَ طَهُوْرًا
Artinya : Sengaja Allah senantiasa memberimu pahala, pada barang yang telah engkau berikan dan mudah-mudahan Allah memberikanmu berkah pada apa saja yang tinggal padamu serta mudah-mudahan dijadikannya kesucian bagi engkau
PROFIL IMAM MASJID
Peran
dan fungsi imam masjid yang sedemikian strategis dengan tugas-tugasnya yang
amat penting membuat seorang imam harus memenuhi profil ideal. Tapi karena imam
masjid kita umumnya baru sebatas bisa memimpin shalat berjamaah, maka tugas
imampun baru sebatas itu. Kedudukannyapun akhirnya berada di bawah pengurus
masjid, bahkan tidak sedikit yang hanya menjadi pegawai masjid yang
sewaktu-waktu bisa diberhentikan oleh pengurus masjid. Oleh karena itu, ada
beberapa sifat yang harus dimiliki oleh imam masjid.
1. RABBANI
Melaksanakan
tugas-tugas imam merupakan upaya mewujudkan masyarakat yang rabbani, yakni
masyarakat yang sikap dan perilakunya disesuaikan dengan nilai-nilai yang
datang dari Allah sebagai rabb (tuhan). Harapan Allah agar manusia menjadi orang
yang rabbani tergambar dalam firman-Nya yang artinya:
Tidak
wajar bagi manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian,
lalu dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi
penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah," Akan tetapi (dia berkata):
"Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu
mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya" (QS 3:79).
Karena
itu, nilai-nilai yang rabbani harus terlebih dahulu terwujud dalam diri seorang
imam agar tidak terjadi kontradiksi antara pelaksanaan tugas yang dilakukan
dengan sikap dan perilakunya sehari-hari, karena hal itu justeru akan
mendatangkan kemurkaan dari Allah Swt, Allah berfirman yang artinya:
Hai
orang-orang yang beriman, mengapa kamu katakan apa yang tidak kamu kerjakan,
amat besar kemurkaan di sisi Allah.kepada orang yang mengatakan apa yang tidak
dikerjakannya (QS 61:2-3).
2. IKHLAS
Dalam
setiap amal, keikhlasan merupakan modal penting. Sebanyak dan sebesar apapun
amal seseorang bila tanpa keikhlasan tidak ada nilai apa-apanya di sisi Allah
Swt. Dengan keikhlasan, tugas-tugas yang berat akan terasa menjadi ringan,
sementara tanpa itu, jangankan yang berat, yang ringan saja terasa menjadi
berat. Bila fungsi imam hendak diwujudkan secara ideal, maka tugas imam menjadi
terasa berat dan keikhlasan menjadi amat penting. Disamping itu, keikhlasan
juga membuat seorang imam tidak bermaksud memperoleh keuntungan materi meskipun
mungkin saja dia mendapatkan imbalan materi dengan sebab waktunya yang habis digunakan
untuk kepentingan masjid sehingga dia tidak sempat lagi mencari kehidupan
duniawi. Allah Swt berfirman yang artinya:
Dan
mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepadanya dalam (menjalankan) agama dengan lurus (QS 98:5)
3.
SHABAR
Keshabaran
yang merupakan wujud dari menahan diri dari sikap dan perilaku emosional
merupakan sesuatu yang amat diperlukan oleh seorang imam, apalagi tugas imam
dalam menghadapi jamaah yang banyak dengan sikap dan perilaku yang beragam.
Keshabaran Rasulullah Saw sebagai imam masjid membuat orang badui yang kencing
di dalam masjid tidak dimarahinya secara emosional, karena memang orang itu
tidak mengerti aturan, tapi justeru beliau mengarahkan di mana seharusnya
seseorang membuang kotoran di lingkungan masjid itu. Begitu juga dengan
sikapnya yang tetap lemah lembut dalam menghadapi anak-anak meskipun mereka
agak "mengganggu" ketenangan beribadah, karena mereka harus menjadi
orang yang senang berada di masjid untuk melaksanakan kegiatan yang positif.
Allah Swt berfirman yang artinya:
Maka
disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan
diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi
mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu (QS 3:159).
4. ADIL DAN BIJAKSANA
Tidak
sedikit masjid yang menjadi lahan rebutan bagi kelompok-kelompok tertentu dalam
masyarakat atau jamaahnya untuk menguasai guna mengembangkan pendapat dan
pahamnya masing-masing, disamping itu terjadi juga konflik antara yang tua
dengan yang muda, bahkan konflik kepentingan politik. Karena itu, imam harus
bertindak adil dan bijaksana dalam menyikapi perbedaan kelompok dan berbagai kepentingan
sehingga bisa mengarahkan masjid pada fungsi yang sebenar-benarnya yang salah
satunya adalah sebagai pusat untuk memperkokoh ukhuwah Islamiyah, dari sini
diharapkan terwujud sikap saling hormat menghormati dan menghargai perbedaan
pendapat.
Selama
jamaah memiliki maksud baik, dilakukan dengan cara-cara yang baik, maka seorang
imam selalu berusaha menjembatani hubungan antar kelompok-kelompok dalam
masyarakat, hal ini karena memecah-belah umat melalui masjid merupakan
cara-cara yang dilakukan oleh orang-orang munafik, Allah Swt berfirman yang
artinya: Dan (diantara orang-orang munafik itu) ada orang yang mendirikan
masjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang mu'min) dan karena
kekafiran (nya), dan untuk memecah-belah antara orang-orang mu'min serta
menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak
dahulu. Mereka sesungguhnya bersumpah:
"Kami
tidak menghendaki selain kebaikan". Dan Allah menjadi saksi bahwa
sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya)" (QS 9:107).
5. JUJUR
Salah
satu pilar penting yang harus tegak dalam kehidupan masyarakat Islam adalah
kejujuran. Namun hal ini harus kita sadari sebagai sesuatu yang tidak terwujud
dengan sendirinya, diperlukan proses yang sungguh-sungguh, karena itu imam
masjid sangat dituntut untuk memiliki sifat jujur. Apabila seorang imam telah
memiliki sifat jujur, maka apa yang menjadi pesan dan programnya diwujudkan
juga dalam kehidupannya sehari-hari.
6. BERILMU
Dalam
mengurus apapun, ilmu yang banyak dan wawasan yang luas amat diperlukan,
apalagi dalam kapasitas sebagain imam yang harus memimpin dan membimbing
masyarakat. Ilmu keislaman merupakan sesuatu yang mutlak untuk dipahami dan
dikuasai dengan baik sehingga seorang imam tidak bingung dalam menyikapi, menanggapi
dan menjawab masalah-masalah yang terkait dengan bidang keagamaan atau
keislaman. Wawasan kontemporer atau masalah kekinian yang berkembang juga amat
perlu untuk dipahami oleh seorang imam, karena dengan demikian, persoalan yang
berkembang itu bisa disikapi tanpa harus melanggar nilai-nilai Islam bahkan
justeru nilai-nilai Islam bisa memberi arah yang positif. Keharusan memiliki
ilmu yang banyak dan wawasan yang luas juga adalah karena seorang imam tidak
boleh sembarangan bertindak karena akan dimintai pertanggungjawaban dihadapan
Allah Swt kelak, Allah Swt berfirman yang artinya:
Dan
Janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta
pertanggungan jawabnya (QS 17:36)
7. MENGUASAI KONSEP MANAJEMEN MASJID
Terwujudnya
masjid yang makmur dan ideal merupakan tanggung jawab umat Islam secara
bersama-sama, baik pengurus, imam maupun jamaah secara keseluruhan. Imam masjid
punya peran yang sangat penting dalam upaya ini, karena itu, imam masjid
seharusnya memahami dan menguasai konsep manajemen masjid sehingga dengan
demikian ia bisa mengarahkan langkah pemakmuran masjid sebagaimana mestinya.
Tanpa pemahaman terhadap konsep manajemen masjid akan membuat seorang imam
tidak bisa melaksanakan tugas sebagaimana mestinya, dia tidak mengarahkan
jamaah apalagi mengarahkan pengurus masjid dalam upaya memaksimalkan fungsi
masjid. Keharusan seorang imam memahami konsep manajemen masjid bisa kita rujuk
pada firman Allah pada surat 17:36 di atas.
8. MEMAHAMI JIWA JAMAAH
Imam
masjid idealnya memahami jiwa jamaahnya yang beragam, baik beragam dari segi
suku, paham keagamaan, latar belakang pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan,
usia dan sebagainya. Memahami jiwa jamaah ini akan membuat seorang imam
bersikap dan bertindak yang bijaksana sehingga jamaahnya tetap mau aktif di
masjid dalam upaya memakmurkannya, bukan malah menjauh dari masjid yang membuat
masjidnya menjadi tidak makmur. Ketika Rasulullah Saw didatangi oleh seorang
pemuda yang meminta dibolehkan melakukan perzinahan, para sahabat sangat marah
pada pemuda itu, tapi Rasulullah Saw mencegah kemarahan sahabat agar tidak
sampai pada tindakan yang bersifat fisik. Rasulullah justeru bertanya kepada
pitu: "Bagaimana perasaanmu bila ibu atau saudara perempuanmu dizinahi
orang lain?". Maka pemuda itupun menunjukkan ketidaksukaannya. Rasulullah
kemudian bersabda: "Begitu pula halnya dengan saudara laki-laki atau bapak
dari wanita yang akan engkau zinahi, dia tentu akan marah kepadamu".
9. TANGGAP
Imam
masjid juga sangat dituntut untuk bersikap tanggap terhadap berbagai persoalan
dan kejadian, baik di masjid maupun di lingkungan jamaahnya. Kalau mendengar
apalagi mengetahui ada jamaah yang sakit atau menderita, maka imam masjid
tanggap untuk menggerakkan pengurus dan jamaah guna memberikan pertolongan.
Ketika ada jamaah yang nampak punya persoalan yang harus dibantu pemecahannya,
maka imam masjid tanggap untuk melakukan pemecahan masalah jamaah masjid dan
begitulah seterusnya. Rasulullah Saw memang sangat tanggap dalam menyikapi
persoalan-persoalan jamaahnya.
10. SEJUK DAN BERWIBAWA
Dalam
kehidupan masyarakat kita sekarang, sangat dibutuhkan adanya pemimpin dan
pengayom masyarakat yang sejuk pembawaannya sehingga masyarakat memiliki
kedekatan hubungan tanpa mengabaikan kewibawaan. Imam masjid idealnya memiliki
sifat ini sehingga pendapat, kata-kata dan kebijakannya dipatuhi oleh jamaah
karena mengandung nilai-nilai yang benar, bukan karena takut kepada pemimpin.
Imam masjid memiliki kewibawaan karena kebenaran dan keshalehannya.
Sebagai
seorang imam masjid, apa yang menjadi fatwa dari Rasulullah Saw selalu didengar
dan dipatuhi. Ketika seorang sahabat Abdullah bin Ummi Maktum yang buta matanya
minta keringanan agar dimaklumi atau dibolehkan untuk shalat di rumah, maka
Rasulullah Saw menanyakan kepadanya : "apakah engkau mendengar
azan?". Karena jawabannya "ya", maka Rasulullah tetap menekankan
kepadanya untuk datang ke masjid guna menunaikan shalat berjamaah, dan
Abdullah-pun terus mendatangi masjid guna pelaksanaan shalat berjamaah.
Demikian secara umum profil imam masjid yang perlu
ditumbuhkan dan diperkokoh agar kelak imam-imam masjid kita menjadi imam yang
ideal. Manakala kualitas imam tidak ditingkatkan, maka peran yang bisa dilaksanakannyapun
akhirnya hanya sebatas memimpin shalat berjamaah
PROGRAM
KERJA DKM AL BARKAH
1.
Jangka pendek
- Membuat jadwal petugas Sholat Jum’at
- Membuat jadwal K.3
- Penanganan Perelek
- Tawasulan Malam Jum’at
- Donatur tetap DKM
- Jadwal Imam Sholat 5 Waktu
- Jadwal Muadzin
- Pengajian Mingguan
- Petugas Tarhim Mesjid
- Perbaikan Sarana/prasarana ringan
- Pembuatan Struktur Organisasi DKM
- Pengadaan perpustakaan
- Penyusunan AD/ART
- Pembuatan stempel
- Pembuatan Buku Potensi DKM
- Penjadwalan tadarus Qur’an
- Perbaikan Bedug
- Perbaikan tempat wudhlu
2.
Jangka Menengah
- Perawatan sarana/ Prasarana Masjid
- Pertemuan pengurus DKM
- Penanganan papan Informasi/ Mading Masjid
- Pembuatan Kotak Infaq/Sodaqah
- Pelatihan arah kiblat
- Qiyamullael Berjamaah
- Silaturrahim/Menjenguk orang sakit/Ta’ziyah
- Belasungkawa terhadap musibah
- Hiasan Dinding Masjid/ kaligrafi
- Pembuatan Kursi Hotib
- Pengadaan/ perbaikan MCK
- Pengadaan Lemari file
- Pembuatan rak sandal
- Pengadaan alat alat sholat
- Bimbingan baca Qur’an
- Pengadaan Qur’an
- PHBI
3.
Jangka panjang
- Pergantian Masa Bakti Pengurus
- Pembangunan / Rehabilitasi Masjid
- Pengumpulan dan penyaluran zakat
- Pengelolaan dan penyaluran Qur’ban
- Santunan Yatim piatu
- Pendidikan Manasik Haji
- Pendidikan Pengurusan Jenazah
- Pelatihan Khotib/Muroqqi/muadzin
- Takbir bersama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar